IBX5A5366D0C72C5 SEA Games 2017 - Dicurangi Bertubi-tubi, Imam Nahrawi: Seperti Ada Rekayasa . . . - Kumpulan Tips Kesehatan Hidup

Header Ads

test

Kamis, 07 Desember 2017

SEA Games 2017 - Dicurangi Bertubi-tubi, Imam Nahrawi: Seperti Ada Rekayasa . . .

Pesta akbar olahraga terbesar di Asia Tenggara kembali di gelar.

Secara resmi SEA Games 2017 ini dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-29.

Secara umum, event olahraga ini dikenal sebagai Kuala Lumpur 2017.


Ajang olahraga regional SEA Games 2017 ini berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia dari tanggal 19 sampai 31 Agustus 2017.

Beragam kejadian melingkupi Pesta Olahraga Asia Tenggara 2017 ini.

Insiden pertama mengenai bendera Indonesia yang dicetak terbalik pada buku panduan yang dibagikan kepada para tamu saat pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8/2017).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi pun menuliskan rasa kecewanya di akun media sosial Twitter.

Tak berhenti di situ, sikap wasit pada pertandingan sepak bola dan sepak takraw yang dinilai mencederai pertandingan karena tak menjunjung sportifitas.

Pemain sepak bola Indonesia, Evan Dimas merasa kebingungan saat diganjar kartu kuning saat melawan Timur Leste.

Pemain Timur Leste, Filipe bahkan menendang Evan Dimas yang tengah terjatuh yang akhirnya diganjar kartu merah.

Tentu itu tindak kecurangan yang fatal.

Tak berhenti di situ, para pemain sepak takraw harus walk out saat pertandingan tengah berlangsung.

Menurut wasit servis yang dilakukan oleh para atlit Indonesia dianggap fault hingga lima kali sehingga memberi keuntungan bagi pihak lawan, Malaysia.

Menangapi hal ini, Imam Nahrawi pun membagikan pendapatnya mengenai dua insiden yang tak menyenangkan ini.

"20.08.2017. Hari ini, Saya menemukan dua keputusan wasit yang tidak adil dalam pertandingan yang saya datangi, yakni Sepakbola dan Sepak Takraw Putri.

"Sangat jelas saya menyaksikan keputusan yang merugikan, bagi Evan Dimas, yang sesungguhnya adalah korban namun justru diganjar kartu kuning. Saya meminta pelatih dan manajer Tim Nasional U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan ini.

"Sementara pada Sepak Takraw Putri, lebih dari 5 kali servis (tekong) yang seharusnya menjadi poin bagi Indonesia, justru dianggap fault dan menjadi keuntungan bagi lawan.

"Olahraga mengajarkan kita banyak hal tentang makna menghargai kejujuran dan keadilan. Itulah kenapa lahir kata sportivitas yang menggambarkan makna kata olahraga itu sendiri.

"Seharusnya keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak. Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?.-IN," caption panjang yang ditulis oleh Imam Nahrawi di akun Instagram pribadinya.

Lima foto yang dibagikan oleh Imam Nahrawi di akun Instagram pribadinya dengan caption panjang ini menjadi sorotan para netizen.

Beberapa warga net memberi semagat pada para atlit dan sebagian lainnya membahas mengenai kecurangan yang dialami bertubi-tubi oleh tim Indonesia.

Tidak ada komentar:

Comments System

Disqus Shortname